KONUT – Dalam rangka mensukseskan program makan bergizi gratis yang bertempat di SLTP 4 Satap Sawa desa Puupi Kec.Sawa Kab. Konawe Utara, yang laksanakan oleh kodim 1430/Konawe Utara yang bertemakan *”Hasanuddin peduli anak sekolah”*, Pemberian makan gratis di pimpin langsung Letkol Arh Pramono S.os M Han (Dandim 1430/Konut). Jumat (10/1/2025)
Turut Hadir dalam kegiatan tersebut Letkol Arh. Pramono S.sos M.han ( Dandim 1430/Konut), Letda Inf La beda (Danramil 1430-01 Lasolo), Muljabar S.pd ( Mewakili kepala Sekolah SLTP 4 Satap Sawa, Anggota Babinsa Koramil 1430-01 Lasolo, Para tenaga Pengajar / PPPK SLTP 4 Satap Sawa, dan Siswa/siswi ±45 orang.
Makan Bergizi Gratis adalah program yang menjadi andalan Prabowo dan telah digaungkan sejak masa kampanye Pilpres 2024.
Dandim 1430/Konut, Letkol Arh Pramono,S.Sos.,M.Han, menyatakan bahwa program pemberian makanan bergizi gratis akan dilaksanakan melalui dapur sehat. Tahap awal program ini akan dimulai di Kota Kendari dan kemudian dilanjutkan ke kabupaten/kota lainnya.
Saat ini, pembangunan dapur sehat sedang dalam tahap persiapan. Untuk Kab.Konawe Utara sebut, dapur sehat akan dibangun di Koramil 01/Lasolo dan wilayah Koramil 02/Asera, disesuaikan dengan jumlah sasaran,” ucapnya.
Program makanan bergizi gratis ini akan melayani 2.500 anak sekolah dan pesantren yang berbeda di Kab.Konawe Utara. Selain anak sekolah, program ini juga akan menyasar ibu hamil.
Jumlah dapur sehat akan disesuaikan dengan jumlah anak sekolah dari TK, SD, SMP dan ibu hamil di setiap kecamatan. Jika jumlah sasaran dalam satu kecamatan melebihi 2.500 ribu orang, maka akan dibangun lebih dari satu dapur sehat sesuai kebutuhan.
“Jika dalam satu kecamatan terdapat 3 ribu orang, maka akan dibangun dua atau tiga dapur sehat,” tutur Dandim 1430/Konut.
Untuk wilayah Kab.Konawe Utara, pembangunan dapur sehat akan dimulai pada tahap kedua, dengan Wilayah Koramil 01/Lasolo sebagai lokasi pertama.
“Nantinya, melalui dapur sehat ini, distribusi makanan akan langsung dilakukan ke setiap sekolah dan sasaran yang ada,” jelasnya.
Agar program ini tepat sasaran, pihaknya telah melakukan pendataan terhadap target di setiap kecamatan. Data tersebut disesuaikan dengan kondisi di lapangan dan dipadukan dengan data dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) serta Kementerian Agama (Kemenag).
“Kami ingin memastikan bahwa data yang kami miliki sinkron saat program berjalan, sehingga tidak ada siswa atau ibu hamil yang terlewat dan tidak mendapatkan bantuan,” tuturnya.